Karawang –asahapp.com, 29 September 2024 – Yayasan Ummul Quro Hidayatullah (YUQHID) Karawang menggelar workshop bertajuk “Membangun Branding, Marketing Pesantren, dan Sukses PPDB 2025” dengan menghadirkan Ustadz Ahmad Hamim, CEO dan Founder Pondok Roja-Tim Deptren DPP Hidayatullah, sebagai narasumber. Workshop ini dihadiri oleh seluruh pegawai yayasan dan panitia PPDB 2025, serta sejumlah peserta dari Purwakarta.
Dalam sambutannya, Ketua YUQHID, Ustadz Rudi Safaat, S.H., menekankan pentingnya terus meningkatkan pengetahuan terkait pengelolaan pesantren demi progresivitas kinerja yang lebih baik.
“Kita perlu belajar strategi-strategi baru dalam pengelolaan lembaga pendidikan ini. Setelah acara ini, mudah-mudahan ada perubahan yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Ia berharap melalui workshop ini, para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk kemajuan yayasan.
Ustadz Ahmad Hamim membuka sesi pertama dengan mengajak para peserta untuk memperkuat niat dalam bekerja di lembaga pendidikan Islam.
Membawa ingatan peserta akan hadits Innamal ‘amalu binniat (segala amal tergantung niatnya), ia menyampaikan bahwa tujuan utama kita berada di lembaga pendidikan adalah menjadi bagian dari perjuangan Islam.
“Apa yang membuat kita berada di lembaga perjuangan ini, kita ingin menjadi bagian dari perjuangan Islam” tegasnya.
Beliau melanjutkan dengan penuh semangat “kita disini berkolaborasi dan berbagi inspirasi. Kita harus serius dalam lembaga pendidikan ini. Branding, marketing, dan sistem harus kita hadirkan dengan baik,” serunya.
Dalam paparannya mengungkap sebuah tantangan, Ustadz Ahmad menjelaskan bahwa stagnasi di lembaga pendidikan sering kali disebabkan oleh tiga faktor: little vision (visinya kecil), disorientasi, dan konflik kepentingan. Ia menekankan pentingnya memperbaiki ketiga hal ini untuk memastikan keberlanjutan dan perkembangan lembaga.
Di sesi ini kepada peserta disajikan fokus bahasan “Strategi Membangun Branding yang Efektif”. Lantas Ustadz Ahmad menjabarkan tiga elemen penting dalam membangun branding yang kuat: purpose (tujuan), product concept (konsep produk), dan visualisasi (bagaimana lembaga divisualisasikan).
Menjelaskan, pentingnaya memiliki data yang tepat untuk membangun branding yang efektif. Branding yang baik, menurut Ustadz Ahmad, harus mencerminkan visi lembaga, sekaligus mampu menarik perhatian dan menciptakan citra positif di mata publik.
Interaktif peserta begitu menghidupkan suasana sepanjang acara hingga tidak terasa adzhan dzuhur berkumandang dan sesi pertama dalam durasi tiga jaman ini usai sudah.
Lanjut setelah acara ba’da dzuhur dan makan siang, sesi kedua dibuka, Ustadz Ahmad kali ini membahas “strategi marketing” untuk meningkatkan daya tarik lembaga pendidikan.
Kembali beliau menyoroti poin penting marketing adalah pentingnya menggunakan data, baik untuk mengidentifikasi segmen pasar, menganalisis kekuatan dan kelemahan kompetitor, serta menentukan langkah-langkah pemasaran yang tepat.
“Mengapa harus berbasis data dan penting, agar tidak ada pendapat menurut ini dan itu yang akhirnya debat kusir tidak efektif” jelasnya.
Ia juga memberikan tantangan kepada peserta fokus visualisasi yang menarik di YUQHID, sehingga lembaga mampu membangun persepsi positif dan positioning yang kuat di benak masyarakat.
Sebagai penutup, Ustadz Ahmad menantang peserta setelah materi yang tersampaikan untuk mengimplementasikan bagaiman menciptakan visualisasi yang mampu menarik perhatian masyarakat, sehingga lembaga pendidikan dapat membangun persepsi yang kuat dan positif di mata publik.
“Bagaimana sekarang, apa yang nampak bisa menjadi daya tarik dan membangun persepsi yang kuat terhadap lembaga ini,” pungkasnya.
Beliau membuka diri untuk dihubungi kapan saja dan bisa saja akan kembali kesini (YUQHID) dengan syarat tantangan yang beliau berikan dilaksanakan.
“silakan hubungi saya nanti saya lihat bagaiman perubahannya” tantangnya kepada peserta workshop.
Salah satu peserta, Ustadzah Ummu Nisa El Mujahidah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SD Integral Ummul Quro, mengungkapkan rasa syukurnya atas ilmu yang didapatkan.
“Alhamdulillah, kami memperoleh banyak wawasan baru tentang tahapan membangun branding, mulai dari tujuan, konsep produk, hingga visualisasi. Selain itu, ilmu marketing yang diberikan sangat membantu kami untuk dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran, melalui survei data, segmentasi pasar, serta analisis terhadap kelebihan dan kekurangan kompetitor,” ujarnya penuh kesan.
Ia juga berharap agar Ustadz Ahmad Hamim dapat kembali mengunjungi Hidayatullah Karawang untuk memberikan evaluasi dan ilmu baru di masa yang akan datang.
Kesan lainnya datang dari Rusman Abdillah Kepala Depdik YUQHID bahwa ustadz Hamim begitu kuat dan jelasnya menyampaikan materi. “basis teori manajemen marketing dan pengalamannya di pondok Roja sebagai success story, menjadikan elaborasi penyampaian materi kuliahan yang biasa diajarkan di perguruan tinggi ini begitu terasa mudah, cair dan inspiratif bagi siap pun yang hadir” terangnya.
Rusman menambahkan untuk penerimaan siswa baru, Yayasan Ummul Quro Hidayatullah Karawang, menunjukan progresivitasnya “Alhamdulillah, sejak PPDB 2025 ini dibuka awal September hingga per hari ini(29/09) dari dua unit pendidikan unggulan kami TK dan SD sudah mencapai 60% dari target masing-masing” jelasnya.
Ia optimis dengan giat penerimaan siswa baru saat ini “kami optimis terlebih dapat insigth dari acara hari ini, ada 10 bulan kedepan, insyaAllah progresivitas PPDB 2025 saat ini menghantarkan capaian target kami” pungkasnya.
Workshop ini diharapkan dapat memberi dorongan baru bagi lembaga-lembaga pendidikan Islam, khususnya Yayasan Ummul Quro Hidayatullah Karawang, dalam membangun branding dan strategi marketing yang lebih efektif untuk menyukseskan PPDB 2025 mendatang.(ku/asahapp.com)