Bersaianglah, Kuatkan Persaingan, dan Tetap dalam Persaingan

Posted on

Dalam berbagai pertemuan dengan kepala sekolah swasta/negeri yang saya ikuti, sering kali terdengar pernyataan normatif dan diplomatis seperti, “Kita di forum ini bukan pesaing dan bukan untuk bersaing, melainkan untuk berkolaborasi dan saling mendukung. Semua ada pangsa pasarnya.”

Pernyataan yang mencerminkan semangat kolaboratif yang bagus dan penting dalam pendidikan. Pernyataan yang indah dalam kebersamaan, namun ada yang mungkin tidak disadari: inovasi dan perbaikan yang berlangsung dan terus dilakukan di sekolah yang tentu saja adalah ikhtiar untuk menarik minat lebih banyak siswa, sebenarnya ini adalah bentuk persaingan sehat dan bagus.

Persaingan bukanlah musuh dari kolaborasi, tetapi merupakan katalisator untuk terus berupaya memberikan yang terbaik.

Kemudian ada pepatah dalam dunia bisnis yang sering kita dengar: “Inovasi bukan hanya tentang ide baru, tetapi bagaimana ide itu diterjemahkan ke dalam aksi yang mengubah pasar.” Dari konteks ini, kita sering mendengar bahwa manusia adalah makhluk pencipta (creator) dan bukan pesaing (competitor).

Namun, jika kita menggali lebih dalam, kita akan menemukan bahwa untuk benar-benar menonjol sebagai creator, kita tidak bisa menghindari persaingan. Persaingan adalah elemen yang tak terhindarkan dalam proses penciptaan nilai dan inovasi untuk tetap mendapat tempat dalam konteks pasar tentunya.

Peter Drucker, pelopor manajemen modern, pernah mengatakan, “The best way to predict the future is to create it.” (Cara terbaik untuk memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya). Dalam menciptakan masa depan yang lebih baik, kita harus menghadapi persaingan dengan sikap yang konstruktif dan strategis.

Sebagai pencipta, tugas kita bukan hanya menghasilkan ide-ide baru, tetapi juga beroperasi dalam lingkungan yang kompetitif yang menantang kita untuk terus berinovasi dan beradaptasi. Dengan memahami dan memanfaatkan persaingan, kita dapat mengubah tantangan menjadi peluang untuk pertumbuhan dan kemajuan. Don’t fear for competition.

Persaingan sebagai Peluang Belajar dan Berkembang

Persaingan bukan hanya tentang pertarungan langsung untuk mendapatkan pangsa pasar, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat belajar dari pesaing dan mengembangkan diri. Dalam konteks ini, persaingan memaksa kita untuk terus meningkatkan keterampilan dan strategi kita. Dengan sikap yang benar, persaingan menjadi alat pembelajaran yang berharga.

Sebagaimana dikatakan oleh Jim Collins, penulis buku Good to Great, “Great companies are those that can adapt to change and rise above competition by fostering a culture of innovation.” (Perusahaan hebat adalah yang dapat beradaptasi dengan perubahan dan melampaui persaingan dengan membangun budaya inovasi).

Pendekatan lain yang penting adalah berfokus pada pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan. Dalam buku Blue Ocean Strategy, W. Chan Kim dan Renée Mauborgne mengusulkan untuk menciptakan ruang pasar baru yang belum dimanfaatkan. Meskipun ide BOS ini menarik, kenyataannya adalah bahwa ketika banyak pemain memasuki ruang tersebut, pasar yang tadinya tenang bisa berubah menjadi penuh persaingan.

Maka Inovasi yang berkelanjutan adalah kunci untuk tetap relevan terutama di era disrupsi saat ini dengan karakteristik VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Mencermati apa yang dikatakan oleh Clayton Christensen, “Disruptive innovation is about creating new markets and value networks, not just competing in existing ones.” (Inovasi disruptif adalah tentang menciptakan pasar dan jaringan nilai baru, bukan hanya bersaing di pasar yang sudah ada.)

Kompetisi Sehat dan Etika dalam Persaingan

Kompetisi yang sehat adalah tentang memberikan yang terbaik tanpa merugikan orang lain. Dalam persaingan yang etis, kita membangun reputasi yang baik dan menciptakan lingkungan yang mendukung. Michael Porter, seorang ahli strategi bisnis, menegaskan, “Competitive advantage comes not from being better, but from being different.” (Keunggulan kompetitif datang bukan dari menjadi lebih baik, tetapi dari menjadi berbeda.)

Walaupun persaingan sering kali dianggap sebagai pertarungan langsung, ada banyak peluang untuk kolaborasi dengan pesaing. Kolaborasi bisa dianggap sebagai gencatan senjata dalam persaingan langsung. Dalam banyak kasus, kolaborasi dapat menciptakan sinergi yang menguntungkan kedua belah pihak, memanfaatkan kekuatan masing-masing untuk menciptakan nilai yang lebih besar.

Seperti yang ditulis dalam The Innovator’s Dilemma, “The key to innovation is not just to compete, but to collaborate and create new value together.” (Kunci inovasi bukan hanya untuk bersaing, tetapi untuk berkolaborasi dan menciptakan nilai baru bersama.)

Fleksibilitas dan Adaptasi Cepat

Dalam dunia yang terus berubah, fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat sangat penting. Menjadi proaktif dalam mengidentifikasi tren dan peluang baru, serta siap menyesuaikan strategi, akan membantu kita tetap unggul. Peter Drucker juga mengingatkan kita, “The most important thing in communication is hearing what isn’t said.” (Hal terpenting dalam komunikasi adalah mendengar apa yang tidak diucapkan.)

Persaingan adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan menuju penciptaan dan inovasi. Dengan sikap dan pendekatan yang tepat, persaingan bisa menjadi pendorong yang kuat untuk pertumbuhan, inovasi, dan keberlanjutan.

Bersaianglah, kuatkan persaingan, dan tetap dalam persaingan dengan memandangnya sebagai peluang untuk belajar, berinovasi, dan berkembang. Dengan demikian, kita tidak hanya mencapai kesuksesan pribadi atau organisasi, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan kolektif dalam masyarakat dan umat.

Wallahu ‘alam

Visited 22 times, 1 visit(s) today
Semua memulai dari diri, maka kenali, perhatikan dan awasi namun jangan lupa terimalah dan sayangi ia apa adanya. Seorang Ambivert yang berangkat dari Introvert, Pemerhati Pendidikan dan Minat pada HR Management